“Large Hadron Collider adalah cincin “Akselerator Partikel” dan “Atom-Smasher” raksasa yg dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) dengan panjang keliling 27 km yg terletak pd kedalaman 175 meter dibawah tanah. Dibangun diantara perbatasan Perancis dan Swiss, cincin itu sendiri terdiri dari 9300 kumparan magnet superkonduktif dengan berat berton-ton yg dirangkai seperti sosis dan kemudian didinginkan dengan sekitar 96 ton helium cair.
Sampai saat ini Proyek LHC melibatkan sekitar 7000 org Ahli Fisika Partikel (hampir separo dari semua ahli fisika partikel di seluruh dunia) dari 80 negara dan telah menghabiskan biaya sekitar USD 5,8 miliar (sekitar Rp 53,3 triliun). Dan direncanakan pada bulan Agustus ini mesin tersebut mulai dinyalakan.
Cara Kerja Large Hadron Collider
LHC terdiri dari dua buah pipa cahaya yg berdekatan dimana masing-masing pipa berisi sekelompok proton yg “berlari” mengilingi cincin utama ( 27 km ) secara berlawanan arah. Setiap kelompok proton tersebut didorong” oleh mesin LHC sehingga bisa mengandung energi sebesar 7 Trilyun Volt (7 TeV). Pada 4 titik tertentu 2 pipa tersebut akan bersilangan satu sama lain sehingga 2 kelompok proton tadi akan saling bertabrakan dg total energi sebesar 14 TeV dan menghasilkan 600 juta partikel per detik.
Pada titik-titik tabrakan tersebut dipasang detektor-detektor raksasa yg akan mencatat semua serpihan partikel super kecil yg dihasilkan pada setiap tabrakan. Saking besarnya salah satu dari detektor tersebut konstruksi bisa dipakai untuk membangun satu Menara Eiffel baru.
Semua ini punya satu tujuan dasar, yaitu untuk mengulang kembali Masa Terciptanya Alam Semesta atau BIG BANG dalam skala mikro!!!
Misteri yang Ingin Diungkap Dengan Large Hadron Collider
Bagaimana Alam Semesta Bisa Terbentuk Sampai Bisa Seperti Sekarang Ini ?Memang para ahli sudah sepakat bahwa alam semesta terbentuk akibat peristiwa “Big Bang” tapi mereka belum benar-benar memahami bagaimana dan mengapa alam semesta bisa berkembang seperti sekarang ini. Dengan mesin LHC bisa diketahui apa yg terjadi sepersejuta detik setelah big bang terjadi.
Macam Apa Alam Semesta Kita Ini ?
Para ahli berharap akan bisa melihat partikel paling eksotis yaitu “Partikel Higg Boson” atau biasa disebut sebagai “Partikel Tuhan”. Mereka sdh punya dugaan sendiri tapi para ahli juga berharap pada apa yg “tidak terduga”.
Banyak ahli fisika yg percaya bahwa alam semesta kita tidak hanya terdiri dari 3 dimensi (ruang dan waktu) seperti yg kita pahami saat ini. Bahkan ada yg menyatakan bahwa alam semesta sebenarnya terdapat 10 Dimensi.
Dimana anti-materi berada?
Big Bang menghasilkan “materi” (zat) dan anti-materi dengan jumlah yg sama, tetapi kita hanya bisa melihat “materi” saja. Apa yg terjadi dengan anti-materi ? Dengan percobaan LHC bisa dipelajari perbedaan yg hampir tidak terlihat antara partikel materi dan anti-materi tersebut.
Kenapa Partikel Memiliki Massa ?
Partikel cahaya atau Photon tidak memiliki massa. Sedangkan partikel zat lain seperti elektron dan quarks memiliki massa dan para ahli fisika tidak tahu pasti kenapa bisa begitu.
Terbuat Dari Apakah Alam Semesta Kita Ini ?
Para ahli hanya mengetahui 4% materi yang menyusun alam semesta kita sedangkan 96% masih merupakan misteri besar yg populer disebut “Dark Energy”.
Teori dari “Super Simetri” berpendapat bahwa semua partikel yg tercipta di alam semesta mempunyai ‘super-partner” sendiri-sendiri. Kalau super-partner ini ada LHC akan mampu mendeteksinya dan mungkin bisa menjelaskan mistery terbesar alam semesta – Dark Matter dimana ada yg berpendapat kalau Dark Matter tersusun dari “Partikel Supersimetris “.
LHC… Eksperimen Terbesar Sepanjang Sejarah yang Dikhawatirkan Picu Lubang Hitam
Mendekati uji coba perdana Large Hadron Collider (LHC) di pusat riset nuklir Eropa (CERN) di perbatasan Prancis-Swiss pada Agustus nanti, ilmuwan Eropa semakin banyak menuai kritik. Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan Amerika Serikat (AS) melayangkan keberatan terhadap rencana uji coba itu. Mereka juga menuntut CERN berhenti mengembangkan LHC.
“Laporan keamanan yang dipublikasikan CERN pada 20 Juni lalu mencantumkan beberapa kesalahan yang cukup signifikan,” kata Walter L. Wagner, salah seorang ilmuwan AS yang menuntut CERN menghentikan proyek LHC. Pada Rabu (25/6), fisikawan yang juga pengacara itu menyatakan bahwa pengoperasian akselerator partikel terbesar di dunia tersebut terlalu berisiko.
Mewakili Departemen Energi dan Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional (NSF), Selasa (24/6), Departemen Kehakiman AS mengajukan mosi pembatalan proyek tersebut. Padahal, selama ini, dua lembaga itu ikut menyumbang USD 531 juta (sekitar Rp 4,8 triliun) untuk membangun LHC. Bahkan, NSF sudah sepakat mendanai biaya operasional tahunan LHC yang jumlahnya mencapai USD 87 juta (sekitar Rp 800 miliar).
Saat dioperasikan nanti, energi yang dihasilkan LHC diperkirakan tujuh kali lipat dibandingkan dengan collider lain di Fermilab, dekat Chicago. Kekuatan luar biasa yang dilepaskan LHC itulah yang memantik kekhawatiran para ilmuwan AS. Mereka khawatir energi yang dilepaskan LHC bakal memicu black holes yang mampu menelan bumi.
Namun, kekhawatiran para ilmuwan AS itu ditepis pakar-pakar CERN. “Dunia tidak akan kiamat karena LHC,” tegas pimpinan proyek Lyn Evans.
Pernyataan senada dipaparkan David Francis, fisikawan yang bertanggung jawab atas detektor partikel ATLAS pada proyek LHC. Dia hanya tersenyum saat ditanya apakah dirinya mengkhawatirkan black holes dan partikel mematikan yang disebut strangelet yang digambarkan para ilmuwan AS. “Jika saya pikir hal itu akan terjadi, saya pasti sudah pergi dari sini,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar