Disini, mereka aman dari ancaman perburuan manusia, hanya saja tetap ada ancaman polusi dan kehilangan habitat. Wilayah ini menjadi tempat paus-paus beluga berlindung, karena teluk alami di bawah es menjadi tempat berlindung dari arus laut yang kuat.
Bayi-bayi paus dibiakkan disini, selain itu juga menjadi pusat rehabilitasi bagi paus-paus beluga yang pernah beratraksi sebelum kemudian dilepas ke alam.
Paus-paus ini seolah menyambut gembira kedatangan para fotografer underwater, dan berpose tanpa malu-malu. Menurut sang fotografer Franco Banfi, ketika timnya mengambil foto, paus-paus itu justru datang mendekat dan berani menatap mata mereka, seolah ingin mencari tahu dan berkenalan. Sungguh menggemaskan, ya? Paus-paus beluga sepertinya merupakan makhluk yang punya keingintahuan tinggi.
Bagi paus beluga, habitat seperti ini sudah biasa, namun bagi para fotografer yang harus menyelam di kedalaman air es super dingin, medan ini luar biasa berat. Pertama-tama tim harus melubangi es sedalam tiga kaki dengan menggunakan gergaji, baru kemudian berjuang menyelam dan mengambil foto dalam suhu air -10C.
Sementara itu, untuk tim yang tidak menyelam juga tidak kalah berat pekerjaannya, yakni harus tetap di permukaan es ditemani angin bersuhu -30C, dan harus mencegah supaya lubang es tidak tertutup dan menjebak para penyelam.
Untuk apa Franco Banfi dan timnya jauh-jauh menyelam dan memotret paus-paus beluga ini, bahkan mengambil risiko keselamatan mereka? Selain ingin melihat dengan mata kepala sendiri paus beluga yang jarang bisa ditemui oleh orang, Banfi rupanya juga ingin sekali memperlihatkan kepada dunia mengenai indahnya dunia bawah laut, terutama bagi kita yang tidak sanggup menahan dinginnya es dan menyelam sendiri. So, enjoy these pictures from Franco Banfi!
0 comments:
Posting Komentar