Pesantren Al Ma’hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep, Beji, Pasuruan diserang massa, Selasa 15 Februari 2011.
Pimpinan pesantren, Habib Ali bin Umar mengatakan, insiden terjadi sekitar pukul 14.15 Waktu Indonesia Barat. “Saat itu para santri sebagian ada yang istirahat, sebagian ikut turnamen futsal,” kata dia.
Ratusan orang tiba-tiba menyerang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ma’hadul Islam Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Desa Kenep Kecamatan Beji, Pasuruan. Akibatnya beberapa santri mengalami luka.
Serangan tersebut mendapat perlawanan dari para santri. Bentrokan pun tidak dapat dihindari. Perlawanan para santri YAPI berlangsung selama 20 menit dan berhasil mengusir para penyerang hingga 20 meter di luar pintu gerbang.
Sejak awal terjadinya bentrokan, sejumlah aparat polisi berpakaian preman juga berada di lokasi. Namun mereka tidak segera bertindak mencegah bentrokan. Setelah para penyerang terdesak ke luar Ponpes dan para santri mulai mengejar mereka, aparat baru menembakkan peluru ke udara.
Berdasarkan sumber tersebut, dua penyerang dibekuk. 15 orang cedera dalam bentrokan itu. Empat santri dan dua karyawan Ponpes YAPI cedera. Dua di antara korban dari pihak santri yang menderita luka parah pada bagian kepala. Mereka segera dirawat di rumah sakit. (IRIB/MZ)
Santri yang terancam mengalami cacat permanen itu adalah Ali Reza, 15 tahun, siswa kelas I SMA Yapi.
Selain Ali Reza, tiga santri lainnya juga menjadi sasaran penyerangan massa tidak dikenal itu, yakni Miqdad (17) siswa kelas II SMA, Abultaz alias M Baraqbah (19) siswa kelas III SMA, dan Abdul Qadir (15) siswa kelas I SMA.
Dua penjaga pondok, Sya`roni dan Shoir juga menjadi korban dalam insiden berdarah tersebut. "Tapi ketiga santri dan dua penjaga pondok itu hanya menjalani rawat jalan, sedangkan Ali Reza dilarikan ke Surabaya," katanya.Detikcom
Begitu tiba di depan Ponpes YAPI sekitar pukul 14.15 WIB, massa mengolok-olok salah satu tokoh Ponpes YAPI. Yakni, Ustadz Husain. "Awalnya mereka di depan mengolok-olok ustad Husain. Terus tiba-tiba mereka masuk (ke areal yayasan)," kata Ahmad, 16, siswa SMA yang kemarin sedang asyik main basket di lapangan depan.
Bahkan massa langsung melempari pos satpam dan ruang tamu kantor yang ada di belakang pos satpam. Akibatnya, kaca dua gedung itu pecah. Setelah itu, massa merangsek masuk ke areal yayasan. Mereka lantas langsung menyerang beberapa santri yang sedang berolah raga di lapangan. "Saya dilempar dengan batu," kata Miqdat, yang mengalami luka di bagian pipinya.
Mendapat penyerangan itu, para santri pun tak tinggal diam. Mereka melakukan perlawanan. Bahkan, santri yang ada di dalam ruangan ikut keluar untuk membantu teman-temannya. Setidaknya, sekitar lima menit para santri Ponpes YAPI mencoba memberikan perlawanan. Selain santri, dua petugas Polres Pasuruan berpakaian preman ternyata juga ada di tempat itu. Aksi penyerangan itu memang disebutkan sudah terendus oleh petugas. Karena itu, Polres Pasuruan melakukan pengamanan di areal ponpes.
Namun, karena hanya berdua, mereka tidak bisa berbuat banyak. Kedua petugas akhirnya melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali ke udara. Setelah itu, massa yang menyerang langsung balik kanan. Mereka langsung lari ke arah Utara (Bangil). Beberapa saat kemudian, massa yang menyerang kembali ke arah Pandaan, lewat di depan Ponpes YAPI. "Orangnya cukup banyak. Cuma sepenglihatan saya ada yang membawa bendera warna putih," tambah Nurkholis.
Tak berselang lama, petugas kepolisian Polres Pasuuran datang untuk melakukan olah TKP. Pihak pengelola yayasan kepada petugas kepolisian mengaku sudah mencurigai siapa yang menyerang ponpesnya. "Kita ini dalam kondisi tiba-tiba mereka datang dan menyerang. Seharusnya hal seperti ini dilakukan dialog-dialog dahulu," ujar Ustadz Muchsin, ketua yayasan.
Kronologis kejadian
Jam 14.05
Massa tak dikenal berjumlah sekitar 100 orang memakai motor. Sebagian besar memakai baju koko dan berpeci bergerak dari arah Selatan (pandaan)
Jam 14.15
Massa tak dikenal sampai di depan Ponpes YAPI. Awalnya mereka mengolok-ngolok salah satu tokoh YAPI dan melempari ponpes dari luar. Lantas mereka merangsek masuk ke areal ponpes dan menyerang sejumlah santri yang olahraga, sore kemarin (15/2).
Jam 14.20
Aksi penyerangan hanya berlangsung singkat. Sebab mendapat perlawanan dari para santri.JPNN.com
okoh Islam Habib Hussein Al-Habsyi menilai penyerangan terhadap Alma'hadul Islam Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sangat terkesan merupakan bagian dari skenario para elite tertentu yang menjadikan agama dan kerusuhan antar umat sebagai komoditas jualan politik kekuasaannya.
"Makanya kita semua terutama angkatan muda jangan mau terprovokasi. Karena itu hanya menguntungkan tahta kekuasaan kelompok tertentu yang memanfaatkan radikalisme agama," sebagaimana dilansir kantor berita Antara, Selasa (15/2/2011).
Habib Hussein Al-Habsyi juga meminta seluruh umat, dan angkatan muda agama apa pun, agar jangan lagi terlalu percaya kepada para tokoh agama yang menjadikan dirinya sebagai alat politik atau kekuasaan, apalagi jadi pimpinan partai.
"Merekalah salah satu sumber utama konflik yang melibatkan para pengikutnya masing-masing," tandas Habib Hussein Al-Habsyi.
Habib Hussein Al-Habsyi juga meminta seluruh umat, dan angkatan muda agama apa pun, agar jangan lagi terlalu percaya kepada para tokoh agama yang menjadikan dirinya sebagai alat politik atau kekuasaan, apalagi jadi pimpinan partai.
"Merekalah salah satu sumber utama konflik yang melibatkan para pengikutnya masing-masing," tandas Habib Hussein Al-Habsyi.
2 comments:
kak tuker link yuk
blog kakak udah ada di http://softwareuntukdownload.blogspot.com/p/tukar-link.html
makasih...hehehe
Serem...
Posting Komentar