"Gempa guguran mendominasi aktivitas Gunung Merapi, tercatat sebayak 87 kali. Gempa MP (multiphase) tercatat 53 kali, sedangkan gempa vulkanik sebanyak 16 kali," ujar Kepala Pusat Mitigasi Bencana Geologi, Surono, dalam laporan di situs ESDM, Jumat (29/10/2010). Laporan tersebut berdasarkan pemantauan hingga pukul 06.00 WIB.
Surono menambahkan, awan panas juga sempat muncul pada pukul 01.17 WIB selama tiga menit. Lalu pada pukul 06.10 WIB, awan panas juga muncul dengan jarak luncur mencapai 3,5 km ke arah Kali Gendol.
Sementara, cuaca di lokasi juga cukup cerah mulai pukul 00.00-06.00 WIB di pos Kaliurang. Lalu, di Pos Ngepos dilaporkan berkabut. "Asap solfatara dapat dipantau dari Pos Kaliurang berwarna putih dengan intensitas tipis dan tekanan lemah setinggi 50 meter mengarah ke selatan," lanjutnya.
Berdasarkan laporan tersebut, Surono menyimpulkan erupsi masih berlangsung. Sehingga status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat Awas (level 4).
Dengan demikian, Surono tetap meminta agar warga tetap berada di daerah pengungsian. Khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi sektor selatan, tenggara, dan barat daya dalam jarak 10 km dari puncak. Selain itu, warga di Kabupaten Sleman, Klaten dan Magelang, yang masih dalam jarak berbahaya juga diminta tetap di pengungsian.
Source: detik.com
0 comments:
Posting Komentar