PENDEKATAN TEOLOGIS NORMATIF
Pendekatan teologis normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat diartikan sebagai uapaya memahami agama menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lainnya.
Pendekata teologi dalam pengetahuan keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada bentuk porma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk porma atau simbol-simbol tersebut mengklaim dirinya sebagi yang paling benar sedangkan yang lain sebagi salah. Aliran teologi yang yakin dan panatik bahwa pemahamannyalah yang paling benar sedangkan pemahaman yang lain salah. Sehingga memandang pemahaman yang lain itu keliru. Sesat, kafir, murtad dan sebagainya. Demikian pula paham yang dituduh keliru, sesat, kafir dan itupun menuduh kepada lawannya sebagi yang sesat dan kafir dalam keadaan demikian, maka terjadilah proses saling mengkairkan. Salah menyalah dan seterusnya.
Pendekatan teologis ini dekat kaitannya dengan pendekatan normatif. Yaitu suatu pendekatan yang memandang agama dari segi ajarannyayang pokok dan yang asli dari tuhann yang didalamnya belum terdapat penalaran pemikiran manusia. Dalam pendekatan teologis ini agama dilihat sebagai suatu kebenaran mutlak dari tuhan. Tidak ada kekurangan sedikitpun dan tampak bersikap ideal. Dalam kaitan ini agama tampil sangat prima dengan seperangkat cirinya yang khas. Untuk agama islam misalnya, secara normatif pasti benar, menjunjung nilai-nilai luhur. Untuk bidang sosial, agama tampil menawarkan nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, kesetiakawanan, tolong-menolong, tenggang rasa, persamaan derajat dan sebagainya. Untuk bidang ekonomi agama tampil tampil menawarkan keadilan, kebersamaan kejujuran dansaling menguntungkan. Untuk bidang ilmu pengetahuan, agama tampil mendorong pemeluknya agar memiliki ilmu pengetahun dan teknologi yang setinggi-tingginya. Menguasai keterampilan. Keahlian dan sebagainya demikian pula untu bidang kesehatan lingkungan hidup, kebudayaan, politik dan sebaginya. Agama tampil sangat ideal dan yang dibangun berdasarkan dalil dalil yang terdapat dalam ajaran agama yang bersangkutan.
PENDEKATAN ANTROPOLOGIS
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama denganmelihat wujud prktik keagamaan yang tumbuh dan berkembangdalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama tampak dekat dan akrab dengan masalah-masalah yang dipahami manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikannya jawaban. Dengan kata lain bahwa upaya yang digunakan dalam disiplin ilmu antrapologi dalam melihat sesuatu masalah digunakan pula untuk memahami agama.
Pendekatan anteropologis seperti itu diperlukan adanya, sebab banyak berbagai ha yang dibicarakan agama hanya bisa dijelaskan dengan tuntas melalui pendekatan antropologis. Dalam Al-Qur’an Al-Karim, sebagai sumber utama ajaran islam minsalnya kita memporoleh informasi tentang kapal Nabi Nuh dimana kira-kira Gua itu, dan bagaimana pula bisa terjadi hal yang menakjubkan itu, ataukah hal yang demikian merupakan kisah fiktif. Trentu masih banyak lagi contoh lain yang hanya dapat dijelaskan dengan bantuan ahli geografi dan arkeologi.
Dengan demikian, pendekatan antropologi sangat dibotuhkan dalam memahami ajaran agama, karena dalam ajaran tersebut dapat uraian dan informasi yang dapat dijelaskan lewat bantuan ilmu antrofologi dengan cabang-cabangnya.
PENDEKATAN SOSIOLOGIS
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama didalam masyarakat dan menyelidiki-menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya dan sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama,
cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula kepercayaannya, keyakinan yang memberi sifat sendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup manusia.
Sosilogi adalah suatu ilmu yang mengambarkan tentang masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta sebagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan. Denagan ilmu ini sutu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut.
Selanjutnya sosilogi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam memahami agama. Hal demikian dapat dimengerti, karena banyak bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara profesiaonal dan tepat apabila menggunakan jasa dari bantuan sosiologi. Dalam agama islam dapat dijumpai peritiwa Nabi Yusuf yang dahulu budak lalu dapat menjadi penguasa dimesir. Mengapa dalam melaksana tugasnya Nabi Musa harus dibantu oleh Nabi Harun, dan masih banyak lagi contoh yang lain. Beberapa peristiwa tersebut dapat duajwab dan sekali gus dapat ditemukan hikmahnya dengan batuan ilmu sosial. Tanpa ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit dijelaskan dan sulit pula dipahami maksudnya. Disinilah letaknya sosiologi sebagai salah satu alat dalam memahami agama.
PENDEKATAN FILOSOFIS
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Fhilo yang bearti cinta kepada kebenaran, ilmu, dan hikmah, selain itu filsafat dapat pula diartikan mencari hikmah sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta usaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia poewadarminta mengartikat filsafat sebagai pengetahuandan
penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum dan sebagainya terhadap segala hal yang ada di alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti “adanya” sesuatu. Pengertian filsafat yang umunya digunakan adalah pendapat yang dikemukakan Sidi Gazaiba. Menurutnya filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti, hikmah atau hakikat mengenai segala sesuatu yann ada.
Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa filsafat fada intinya berupaya menjelaskan inti, hakikat, atau hikamah mengenai sesuatu yang berada dibalik objek pormanya. Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas, dan inti yang terdafat dibalik yang bersifat lahiriah. Sebagai contoh kita jumpai berbagai merek pulpen dengan kualitas dan harganya berlain-lainan namuninti semua pulpen itu adalah sebagai alat tulis. Ketika disebut alat tulis maka tercangkuplah semua nama dan jenis pulpen.
Berfikir secara filosofis tersebut selanjutnya dapat digunakan dalam memahami ajaran agama, dengan maksud agar hikamh, hakikat atau inti dari dari ajaran agama dapat dimengerti dan dipahami secara seksama. Pendekatan filosofis yang demikian itu sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh para ahli.
PENDEKATAN KEBUDAYAAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kebudayaan diartikan sebagi hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dan bearti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan sebagainya) untuk menciptaka sesuatua yang termasuk hasil kebudayaan. Semantar itu sutan Takdir Alisjahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang terjadi diunsur-unsur yang berbeda seperti pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan lain yang diperoleh manusia sebagi anggota masyarakat.
Dengan demikian kebudayaan adalah daya cipta manusia dengan mengguanakan dan mengarahkan segenap potensi bati yang dimilikinya. Didalam kebudayaan tersebut terdapat pengetahuan, keyakinan, seni, moral, adat istiadat dan sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya digunakan sebagai kerangka acuan atau blue print oleh seorang dalam menjawab berbagai masalah yang dihadapinya dengan demikian, kebudayaan tampil sebagai penata yang secara terus menerus dipelihara olehpara pembentuknya dan generasi selanjutnya yang diwarisi kebudayaan tersebut.
Kita minsalkan kita jumpai kebudayaan berpakaian, bergaul, bermasyarakat dan sebagainya. Dalam produk kebudayaan tersebut, unsur agama ikut berintegrasi. Pakaian model jilbab, kebaya atau lainnya dapat dijumpai dalam pengamalan agama. Sebaliknya. Tanpa adanay unsur budaya, maka agama akan sulit dilihat, sosoknya secara jelas. Di DKI Jakarta misalnya, kita jumpai kaum prianya mengguankan baju ala cina. Disitu terlihat produk budaya yang berbeda yang dipengaruhi oleh pemahaman keagamaannya.
PENDEKATAN PSIKOLOGI
Psikologi atau ilmu jiwa adalah yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang dapat diamatinya. Manuruut Zakiah Daratjat, perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakina yang dianutnya, seseorang ketika berjumpa saling mengucapkan salam, hormat kepada kedua orang tua, dan sebagainya merupakan gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan melalui ilmu jiwa agama.ilmu jiwa agama,
sabagaiman diemukakan Zakiah Daratjat, tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang dianut seseorang. Melainkan yang dipentingkan adalah bagimana keyakinan agama tersebut terlihat pengaruhnay dalam perilaku penganutnya.
Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tangkat keagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseprang juga dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama kedalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan usianya. Dengan ilmu ini agama akan menemukan cara yang tepat dan cocok untuk menanamkannya.
Kita misalnya dapat mengetahu pengaruh dari shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya dengan melalui ilmu jiwa. Dengan pengetahuan ini maka dapat disusun langkah-langkah baru yang lebih efisien lagi dalammemnanamakan ajaran agama. Itulah sebabnya ilmu jiwa ini banyak digunakan sebagai alat untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaan seseorang.
Dari uaraian tersebut kita dapat melihat bahwa ternyata agama dapat dipahami melalui berbagi pendekatan. Dengan pendekatan itu semua orang akan sampai pada agama. Seorang teolog, sosilong, antroplog, sejarawan, ahli ilmu jiwa dan budayawan akan sampai pada pemahaman agama yang benar. Disini kita melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangan teolog dan normatif belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya. Dari keadaan demikian seseorang akan memiliki kepuasan dari agama karena seluruh persoalan hidupnya mendapat bimbingan dari agama.
0 comments:
Posting Komentar