kulo-Tech Headline Animator

Rabu, 06 Juni 2012

TEKNOLOGI DIGITAL PDA

A.                 Pendahuluan
Teknologi informasi semakin akrab dengan keluarga di Indonesia.Ponsel multimedia, komputer berbasiskan internet, peralatan elektronik berteknologi digital, kamera digital, hingga games multiuser sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian keluarga. Kebutuhan terhadap mobilitas berkomunikasi dan kebutuhan terhadap pemuasan hiburan yang berkelas dan berteknologi canggih membuat banyak keluarga di Indonesia rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk memiliki peralatan-peralatan digital yang dibutuhkannya. Selain itu, trend menjamurnya gaya hidup digital ini juga didorong oleh gencarnya promosi vendor produk-produk berteknologi digital dari seluruh dunia.

Produsen peralatan digital seperti tak ada habisnya memperkenalkan manfaat teknologi terbaru dan tercanggih mereka kepada konsumen. Maka, tak heran saat ini barang-barang digital dengan merek-merek kelas dunia banyak dijumpai di sudut-sudut ruangan rumah. Misalnya, ketika di hari libur sang ayah sempat mengecek tagihan telepon lewat personal digital assistant (PDA) I-Paq, maka dapat dijumpai sang ibu sedang asyik menonton sinetron kesayangannya dengan peralatan Sony Home Theater. Sementara itu, si sulung dengan ponsel Ericsson P600 yang berkemampuan komunikasi face to face lewat monitor ponsel sedang bercakap-cakap dengan sang pacar. Sedangkan si bungsu sedang asyik dengan internet games di kamarnya.
Belum lagi dengan munculnya berbagai gadget canggih yang unik. Seperti, MP3 versi jam tangan dan kalung, kamera digital sebesar pensil, tv digital sebesar jam tangan. Atau, munculnya peranti baru yang merupakan penggabungan (konvergensi) beberapa peralatan digital.
Untuk itu kami disini akan mencoba membahas alat digital tersebut atau yang sering dikatakan PDA (Personal Digital Assistant).

B.                  Sejarah PDA
Pada tahun 1993, Apple Computer Inc. memperkenalkan pada dunia PDA yang pertama Newton®. Diberi nama oleh John Sculley seorang mantan pemimpin AppleComputer Inc. Sculley meramalkan PDA akan menjadi alat yang digunakan secara universal yang dapat menyimpan nomor telepon, kalender, catatan, dan komunikasi data wireless.
Pada tiga tahun pertama penjualan PDA tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. Kemudian pada bulan Maret 1996, Palm TM memperkenalkan PalmPilot komputer saku yang benar-benar mengesankan. Sebuah devais yang kecil tapi memiliki banyak kemampuan yang dapat membantu untuk memanage dan mengatur jadwal.
Karena bentuknya mungil, di negara produsennya sana Personal Digital Assistant (PDA) disebut handheld computers. Seperti komputer umumnya, komputer genggam  PDA dimaksudkan untuk mempermudah tugas-tugas kita. Macam-macam kemudahan ditawarkan. Anda bisa menyimpan dan mengakses serta menghimpun berbagai informasi. Dari sekadar menyimpan nama, alamat, dan nomor telepon, hingga membuat agenda kerja.
Beberapa versi tertentu malah lebih lengkap fasilitasnya: bisa membaca program e-book (electronic book), mengakses e-mail dan internet. Ada juga versi yang bisa langsung memainkan musik , merekam memo suara, dan memainkan film, sementara yang lain masih perlu perangkat tambahan untuk bisa begitu.
Kalaupun programnya terbatas, itu karena keterbatasan versi PDA itu sendiri. Maka Anda harus beli sendiri perangkat lunak tambahan untuk bisa menjalankan program.  Lalu apakah  yang membuat membuat PDA menjadi sedemikian populernya :
Pertama, tentu saja mobilitas. Semua eksekutif yang sibuk selalu jatuh cinta pada produk apa saja yang mampu menciptakan mobilitas tinggi. Bayangkan saja, Anda bisa mengganti seluruh isi tas kerja Anda dan memasukkannya ke dalam sebuah alat kecil mungil yang bisa Anda muat ke dalam saku. Mudah dan praktis.
Kedua, konektifitas PDA dengan komputer PC semakin baik dan kemampuannya semakin bertambah.
Ketiga, layar PDA yang tadinya hitam putih kini mulai berwarna sehingga membuat para pengguna lebih bergairah terutama bila aplikasi program menuntut grafik atau pemakaian grafis berwarna.
Penggunaan personal digital assistant (PDA) telah memasyarakat di Indonesia. Pada awal kemunculannya komputer genggam tersebut hanya dimiliki segelintir orang saja. Biasanya pengguna perangkat tersebut adalah eksekutif yang mempunyai kesibukan luar biasa yang membutuhkan perangkat pengingat janji serta penyimpan data atau dokumen digital ke luar kantor.

C.                  C.        Konektifitas
Mengakses jaringan Internet maupun jaringan kerja di perkantoran atau di rumah sekarang ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari aktivitas kita sehari-hari. Ketika berbagai perangkat komputer genggam PDA (Personal Digital Assistance) menjadi perlengkapan sehari-hari seperti ponsel, sebenarnya banyak persoalan yang kemudian muncul dan adakalanya sering merepotkan diri sendiri. Karena, kehadiran PDA dalam kehidupan ternyata di sisi lain juga menghadirkan banyak kabel, mulai dari kabel listrik untuk menambah tenaga perangkat yang digunakan, sampai perangkat tambahan (beserta kabelnya tentunya) untuk bisa mengakses jaringan kerja, modem, atau sejenisnya.
Bayangkan apa jadinya kalau kita sudah mulai terbiasa menggunakan wireless e-mail atau kita bisa chatting lewat PDA ? Kemungkinan SMS segera mati dan dilupakan bisa saja terjadi setiap saat. Itu sebabnya, banyak perusahaan telepon selular yang mulai melirik teknologi ini dan mendesain ulang telepon genggam mereka menjadi hibrid, telepon genggam plus PDA. Kyocera dan Samsung konon akan segera meluncurkan telepon genggam yang mereka sebut Smartphone yang memiliki PDA dengan platform Palm Operating System. Malah beberapa desainer industri dari berbagai perusahaan telepon genggam sudah banyak yang menggagas ide-ide segar yang baru untuk PDA. Misalnya saja kemungkinan PDA menjadi video-phone sekaligus.
Untuk konektifitas Palm tetap mempergunakan universal connector yang seperti dipergunakan oleh Palm m5xx, sehingga secara teoritis semua aksesoris dari Palm m5xx masih bisa dipergunakan pada m550, namun hal ini tidak bisa secara langsung, karena driver untuk aksesoris itu harus sudah ada di Palm OS 5, bila tidak maka aksesoris itu juga tidak bisa dipergunakan, hal ini tidak berlaku bagi travel charger, karena charger tidak membutuhkan driver.
Selain itu untuk komunikasi nirkabel, Tungsten T masih mempertahankan adanya IrDA yang ada dibagian atas, dan beberapa pihak mengatakan bahwa IrDA pada m550 ini bukan IrDA yang sifatnya enhanced dalam artian jangkauannya bisa lebih dari 1 meter, namun pada saat dilakukan review ternyata IrDA Tungsten T bisa menjangkau lebih dari 3 meter sehingga bisa disimpulkan bahwa IrDA yang dimiliki PDA ini adalah versi enhanced sehingga penggunaan aplikasi remote control yang sayangnya tidak ada pada bundle paketnya bisa dipergunakan dengan baik.
Dan untuk membuat teknologi PDA ini semakin baik palm telah memasukkan fungsi Bluetooth secara built in di dalam m550, hal ini membuat expansion card maupun universal connector menjadi bebas untuk dipergunakan, tidak seperti Palm m5xx dan Sony Clie yang harus mengorbankan salah satu fungsi expansionnya untuk mendapatkan kemampuan Bluetooth, dan fungsi ini berjalan dengan baik pada testing, namun bila anda mulai memasuki fase low battery maka kemampuan ini menjadi otomatis disable.

KESIMPULAN
Kebutuhan terhadap mobilitas berkomunikasi dan kebutuhan terhadap pemuasan hiburan yang berkelas dan berteknologi canggih membuat banyak keluarga di Indonesia rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk memiliki peralatan-peralatan digital yang dibutuhkannya. Selain itu, trend menjamurnya gaya hidup digital ini juga didorong oleh gencarnya promosi vendor produk-produk berteknologi digital dari seluruh dunia.
Pengguna device ini masih tergolong high end class, dikarenakan harganya yang masih relatif mahal.  Tapi dengan bertumbuh kembangnya para produsen PDA  membuat persaingan harga dapat membuat device ini menjadi lebih terjangkau kalangan Middle End.
Sistem operasi Dan software penunjang juga merupakan factor daya tarik tersendiri dalam penggunaanya. Karena orang lebih cenderung memakai yang simple dan memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya. Banyak hala yang dapat dilakukan device ini yang diantaranya mulai daari komunikasi, productivity, komputasi hingga Entertaintment.
Desainnya yang kecil, memorinya yang besar dan daya tampungnya yang juga besar, dan kecepatanya dalam proses membuat alat ini benar benar menjadi assistant bagi siapa saja.
Dengan perkembangan hardware dan software seperti sekarang ini, diharapkan akan bermunculan ide yang kreatif dan inovatif, juga lahirnya produk produk lain yang lebih smart. Tidak menutup kemungkinan nanti PDA akan dapat dicangkokkan pada lensa mata dan dioperasikan hanya dengan kedipan mata.

Kunjungi :

1 comments:

Rijal Isnaini [Reply] mengatakan...

selamat mengikuti lomba,
salam kenal.
kunjungi balik ya.
trims ^.^

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails

Subscribe Via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Iklan Mobil Iklan Properti

About Me

kulo-Tech
kulo-Tech Blog menyajikan berbagai informasi terkini dan menyediakan fitur-fitur yg tersedia. Berbagai tutorial telah tersedia disini agar menambah wawasan kita. Blog pribadi kini menjadi blog community dan sebagai layanan media promo bisnis yg telah kami sediakan. Terimakasih pada teman-teman yg telah mendukung dan pihak-pihak yg telah berpartisipasi atas perkembangan kulo-Tech ini. Mohon kritik dan saran
Lihat profil lengkapku