BAKAR - Warga Afghanistan dalam aksi protesnya, Senin (6/9), di Kabul, membakar patung tiruan Pastor Terry Jones, terkait rencana pembakaran Alquran. Foto: Sadeq/AP.
Ratusan rakyat Afghanistan turun ke jalan. Mereka memprotes rencana gereja The Dove World Outreach Center (DWOC) pimpinan Pastor Terry dan Sylvia di Gainesville, membakar Alquran tepat pada peringatan tragedi 9/11 (11 September).Massa, berjumlah sekitar 500 orang yang meneriakkan "Hidup Islam" dan "Matilah Amerika", berkumpul di Kabul. Mereka mendengarkan orasi dari seorang anggota parlemen, anggota dewan kota, dan sejumlah ulama, yang menuntut penarikan pasukan Paman Sam itu dari Afghanistan.
Sebagian massa melempari konvoi pasukan AS saat melewati lokasi demonstrasi. "Kami tahu bahwa pembakaran Alquran ini bukanlah keputusan satu gereja saja. Ini adalah kebijakan presiden dan seluruh Amerika Serikat," seru Abdul Shakoor, remaja berusia 18 tahun yang ikut berdemonstrasi, sebagaimana dilansir Associated Press.
Pada dasarnya, sejak mulai terdengar luas, rencana tersebut sebenarnya tak hanya ditolak warga muslim dunia. Sebelumnya, sebuah pernyataan resmi dari Gereja Protestan Mesir melalui Persatuan Gereja Kristen AS dikeluarkan, untuk mengutuk rencana itu.
"Kami kecewa dengan adanya pemikiran yang merusak ini, dan menyatakan penolakan penuh terhadap ancaman apapun terhadap pemeluk agama dan kepercayaan lain," ungkap pernyataan tersebut.
Bahkan, Kedubes AS di Kabul sendiri, juga melansir pernyataan yang mengecam rencana DWOC. Disebutkan pula, Washington DC pun menyatakan prihatin dengan upaya yang disengaja untuk melukai penganut agama apapun. (cak/c7/dos)
0 comments:
Posting Komentar