Dengan EEG (Electro Encephalograph Machine), mesin pencatat gelombang otak diketahui, jenis gelombang otak terdiri dari 4 jenis, yaitu;
- Beta : 13-25 siklus perdetik. Terjadi saat kita bangkit, awas, berjaga-jaga, berbicara secara aktif dst. : baik untuk menerima informasi ilmiah yang berat, tertulis dipapan.
- Alfa : 8-12 siklus perdetik. Terjadi saat relaksasi dan meditasi, keadaan jaga yang relaks : baik untuk konsolidasi informasi, lebih intuitif, memungkinkan anda mencapai alam bawah sadar, dan efektif untuk menyimpan informasi jangka panjang.
- Teta : 4-7 siklus perdetik. Ini merupakan saat tidur awal, lamunan yang cukup dalam, ketika informasi hari itu sedang diproses dan kita memperoleh kilatan-kilatan inspirasi.
- Delta : 0,5-3 siklus perdetik. Ketika kita tidur lelap tanpa mimpi.
Maka dalam CBC (cara belajar cepat) kita perlu; a) melibatkan secara aktif otak emosional b) mensinkronkan aktifitas otak kiri dan kanan, c) mengerahkan ke 8 kecerdasan yang ada, d) memperkenalkan saat-saat relaksasi.
Dalam masalah memeori, maka bagian otak yang namanya hipotalamus sangat penting artinya, ialah yang bertanggung jawab. Dan ia mudah terkena pengaruh jika pasokan oksigen berkurang (mungkin inilah penyebab anak penyakit polib/amandel menjadi kurang berhasil dalam sekolahnya). Antara "isi" suatu kejadian dan "makna"nya disimpan dalam tempat yang berbeda. Seorang ilmuan saraf Dr. Murray Grossman, mengatakan; ada lima tipe memori yang disingkat WIRES yaitu;
- (W) Work (kerja) : memori jangka sangat pendek, tidak lebih hanya beberapa detik saja (bagian Korteks Profrontal). Ini memungkinkan kita untuk bercakap-cakap, mengingat kata pertama dan kedua kita, menulis sambil melambaikan tangan kiri kita dll. Keefisienan ini berkurang diatas umur 40 tahun.
- (I) Implicit (implisist) : kita sering menyebut "memori otot", memori ini tidak menuntut kesadaran. Seperti bagaimana kita mampu naik sepeda, berenang. Disini kita hampir tidak akan mungkin lupa. Kerusakan pada memori ini menunjukkan kerusakan mental yang serius (orang gilapun biasanya tetap bisa naik sepeda bila dulunya dia mampu).
- (R) Remote (jarak jauh/jangka panjang) : tersebar diseluruh korteks, cenderung menurun seiring dengan usia.
- (E) Episodic : terbentuk dalam hipotalamus, momori ini biasanya terbentuk bila kejadian atau sesuatu disajikan dengan emosional. Seperti; makanan apa yang kita makan jum'at kemarin, bagaimana alur cerita film World not the Enough, James bond dll.
- (S) Semantik : memori terhadap kata-kata atau symbol-simbol yang kemungkinan besar tidak akan lupa. Seperti; tanda Nazi, Zionis Israel, tanda merk dagang Nike dll.
Memori Jangka Panjang
Bagaimana memori menjadi bersifat menetap, itu tergantung dari bagaimana informasi itu awalnya didaftarkan pada otak. Itulah pentingnya belajar dengan menggunakan semua indra, dan melibatkan emosi. Dalam penelitian menunjukkan tidur mempengaruhi terpatrinya memori. Jurnal ilmiah Science, juga Psikologi Today mengatakan; tidur terutama yang berkaitan dengan mimpi (Waktu kita mimpi mata kita bergerak dengan cepat, Rapid Eyes Movement, REM), akan lebih mematri memori dari pada anak yang tidak tidur setelah ia belajar. Ini bisa kita lihat bagaimana nyanyian untuk menghafal nama-nama pelangi, susunan berkala unsure-unsur kimia di SMU dll. Contoh; menghafal warna pelangi. Me-ji-ku-hi-bi-ni-u (Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Ini akan lebih mudah diingat.
James McGaugh, PhD, peneliti dari Universitas California di Irvine mengatakan; "Kita percaya bahwa otak memanfaatkan bahan-bahan kimia yang dilepaskan selama sters dan emosi-emosi yang kuat untuk mengatur kekuatan penyimpanan memori". Contoh penelitian dua kelompok anak diperlihatkan slide (iklan pendek atau cerita singkat dalam bentuk film) seorang ibu yang tertabrak mobil. Kelompok pertama tidak diberi informasi apa-apa, kelompok kedua diceritakan bagaimana ibu itu keluar dari rumah untuk membeli obat anaknya, lalu tertabrak mobil, kemudian dibawah ke rumah sakit, dokter sedang berusaha menyambung nadinya yang putus dll. Ternyata kelompok anak yang kedua setelah seminggu, lebih ingat slide yang ditampilkan dari pada anak yang pertama. Ini menunjukkan Informasi tambah banyak, bukan membuat lupa tapi malah ingat (ini karena melibatkan emosi).
Dengan memisahkan emosi dari logika dan nalar dalam ruang kelas, sebenarnya sekolah telah menyederhanakan manajemen sekolah dan evaluasi. Dengan cara ini kita memisahkan dua sisi mata uang yang penting dalam proses pendidikan. Mengapa emosi sangat penting dalam pembelajaran dan pendidikan;
- Lebih banyak persambungan saraf yang berjalan dari pusat emosinal limbic ke korteks intelektual ketimbang sebaliknya. Maka factor emosi lebih kuat mempengaruhi prilaku dari pada logika.
- Sistim limbic bekerja layaknya seperti saklar, yang mengirimkan informasi masuk dari panca indra kebagian korteks berfikir. Namun ada jalan pintas yang mengirimkan informasi bermuatan emosi yang mungkin bisa mengancam, bukan keatas untuk dianalisi tapi lansung kebawah menuju kebagian otak yang lebih primitif. Seperti bagaimana rasa takut dapat menghasilkan reaksi sentakan kaki, tangan takut tersetrum dll. Melihat lingkaran tali yang mirip dengan Ular (langsung menghindar), ternyata setelah diselidiki bukan tapi segulungan tali.
Dari penelitian-penelitian termutakhir seperti, pakar psikologi Douglas Powell, juga Gerard Fishbach dari universitas Harvard, Pakar Patologi Saraf Robert D. Terry MD, juga Robert Onstein dari Stanford dan Charles Swencionis dari Albret Einstein College of Medicine dll (dalam Accerated Learning hal 83-84) mengatakan;
Dalam otak tua tidak mengalami penyusutan atau pengurangan neuron-neuronnya. Dengan kata lain, jika otak tua tetap dirangsang maka bisa terus menciptakan hubungan-hubungan dan sambungan antar sel. Otak tua memelihara dan menjaga kemampuan menonjolnya untuk meremajakan diri kembali. Otak tua secara harfiah akan menyambung-menyambung mengimbangi bagian-bagiannya yang hilang. Jika sel neuron tidak mampu melakukan tugasnya, maka neuron-neuron sebelahnya akan mengganti fungsi itu untuk melakukan sambungan-sambungan antar dendrite. Otot bekerja seperti otot, lebih banyak kita latih, lebih banyak dia berkembang. Terlalu sedikit latihan otak akan loyo. Gunakan atau hilang. Disinilah banyak orang ahli saraf menentang didirikannya rumah-rumah jompo. Sebab dari hasil penelitian (walau masih dalam taraf tikus) menunjukkan rangsangan, Variasi hidup dll akan menambah daya tahan hidup dan memperpanjang umur.
Dari penelitian David Snawdon dari Universitas Kentucky pada para biarawati di The School sisters of Notre Dame (yang rata-rata umurnya diatas 85, mereka menyumbangkan otaknya untuk diteliti) menunjukkan; para biarawati yang mendapatkan pendidikan lebih tinggi, yang mengajar terus-menerus, dan menghadapkan pikirannya dengan berbagai masalah ternyata umurnya lebih panjang dan memiliki sambungan lebih banyak dari sel-sel otaknya sehingga mampu mengatasi kelumpuhan otaknya, berbeda dari biarawati yang kerjanya hanya membersihkan kamar mandi dan dapur (umurnya lebih muda).
C. Belajar yang baik (Enam langkah rencana M-A-S-T-E-R)
Ahli Psikologi Mihaly Csikszentmihalyi, mengatakan belajar yang baik adalah proses "ALIRAN" yaitu keadaan kosentrasi yang mengantarkan pada pengalaman optimal, suatu kesadaran yang sedemikian terfokus sehingga pelakunya terserap penuh dalam suatu kegiatan. Ini terjadi ketika seseorang menikmati perasaan yang sangat nyaman tampa keterpaksaan dan menjalankan kegiatan dengan puncak kemampuannya.
Cara belajar yang berhasil dan menyenangkan;
- Menciptakan lingkungan tampa stress (relaks) : lingkungan yang aman dalam melakukan kesalahan, namun harapan sukses tinggi
- Menjamin subjek pelajaran adalah relevan : kita ingin belajar bila kita melihat manfaat dan pentingnya subjek pelajaran itu.
- menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif : ketika belajar dilakukan bersama-sama dengan orang lain, ada humor, dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur dan dukungan antusias.
- melibatkan semua indra dan juga pikiran Otak Kanan dan Kiri
- menantang otak untuk berfikir jauh kedepan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan (8/9 menurut Gardner) yang relevan untuk memahami subjek pelajaran.
- mengkonsolidasi bahan ajar dengan memperhatikan periode-periode waspada yang relaks (sering jeda, diberi gambaran umum awal, disarikan akhir pelajaran, dan diulang singkat waktu sebelum pelajaran selanjutnya).
Enam langkah M-A-S-T-E-R diciptakan oleh Jay Nicholl penulis Open Sesame yaitu;
- (M) Motivating your mind (memotivasi pikiran) : relaks, percaya diri, termotivasi. Yakin diri mampu dan mau (ingin) karena bermanfaat.
- (A) Acquiring the Information (memperoleh informasi) : memperoleh dan menyerap informasi sesuai dengan cara yang paling sesuai dan kita sukai. Manfaatkan VAK (visual, auditorial dan kenestetik).
- (S) Searching out the Meaning (menyelidiki makna) : mengubah fakta menjadi makna, sehingga akan menetap dalam memori. Beda antara mengetahui dan memahami. Revolusi prancis tahun 1789 adalah factual bukan makna, apa latar belakang dan implikasinyalah yang membuatnya bermakna.
- (T) Triggering the Memory (Memicu Memori) : pemakaian asosiasi, cerita, singkatan, katagiri, peta konsep, kartu pengingat, musik dan peninjauan ulang dll. Ini semua untuk menjadikan informasi menjadi memori jangkan panjang.
- (E) Exhibiting what you now ( memamerkan apa yang anda tahu) : menceritakan, mengajarkan ke yang lain, mempraktekkan terus menerus dll.
- (R) Reflecting How you've Learning (merefleksikan bagaimana anda belajar) : mengoreksi efektifitas bagaimana kita belajar, menguji cara belajar. Makin sering dibiasakan untuk mengingat makin mudah ingat, makin dilatih untuk kosentrasi makin mudah kosentrasi, tetapi itu semua perlu dibantu dengan sarana-sarana, metode, dan evaluasi hasil, perkembngannya serta perbaikan berkesinambungan.
D. TIPS BELAJAR YANG BAIK
1. Memulai mencari AMBAK (apa manfaatnya bagiku)
- Menciptakan keadaan pikiran yang kaya akal : tarik nafas dalam-dalam lalu hembuskan, biarlah otot rahang dan leher regang, putar musik santai (musik klasik)
- Daftar sukses saya : menyebutkan keberhasilan-keberhasilan yang pernah kita capai dan akan kita usahakan kita capai, dan baik buruknya kalau kita mencapainya atau tidak mampu mencapainya.
- Penegasan/afirmasi positif : saya orang yang pandai, saya bisa, saya manajer yang cukup baik dst.
Dari penelitian-penelitian orang-orang sukses, mereka menunjukkan kemampuan diatas rata-rata dalam menjalankan secara sadar suatu tugas dalam pikiran mereka, dengan menggunakan khayalan atau visualisasi. Mereka "mulai dengan tujuan dalam pikirannya".
3. Kemauan sukses :
Kemauan yang kuat = Visi yang jelas + Percaya pada kemampuan diri sendiri
Berani berimajinasi : tiga karakter secara bersama yang dimiliki orang-orang sukses yaitu;
- Hasrat : mereka termotivasi oleh sesuatu yang benar-benar menjadi pusat perhatiannya, sesuatu yang benar-benar mereka ingin lakukan atau ciptakan
- Visi : mereka dapat melihat dengan jelas dan membayangkan serta mampu menetapkan serta mengambil langkah demi langkah untuk meraihnya.
- Aksi : mereka ingin melakukan setiap hari, sesuai dengan rencana, tahap demi tahap.
Tidak cukup sekedar ingin melakukan sesuatu yang lebih baik. Yang lebih penting kita punya rencana hidup tentang tujuan pendidikan dan karier kita (dimana keduanya tak terpisahkan). Pelajar harus termotivasi. Untuk supaya mereka termotivasi, mereka harus tertarik lebih dahulu. Mereka akan tertarik kalau mereka bekerja pada suatu hal/pelajaran yang berhubungan dengan nilai-nilai dan tujuan hidup mereka (mereka melihat, visualisasi manfaatnya bagi-Mereka).
4. Hal-hal yang perlu dikerjakan;
- Buat daftar untuk dikerjakan
- Rencanakan waktu dibagi untuk 4 jenis kerjaan yaitu
- Penting dan mendesak : (jangan dipikirkan; karena pasti kita kerjakan sebab itu tuntutan bagi kita). Contoh besok UAN/Ebtanas, anak/kita pasti akan belajar dengan cukup serius.
- Penting tidak mendesak : (Perlu kita pikirkan; sebab ini sangat baik bagi kita dimasa depan tetapi kalau kita tinggalkan sekarang dampak saat ini tidak terasa. Seperti; belajar bahasa asing, computer, setir mobil dll)
- Mendesak tidak penting : (Tidak perlu dipikirkan seperti; mengangkat telpon bunyi, ketel air bunyi menandakan air masak, itu hal-hal biasa dll)
- Tidak penting dan tidak mendesak : (Abaikan; sebab merugikan kecuali saat betul - betul santai, seperti nonton TV dll)
- Dapatkan gambaran yang lebih menyeluruh : lihat-lihat daftar isi buku secara umum, lalu cari yang menarik dan baca cepat, seperti kita membaca Koran.
- Kembangkan gagasan inti : bila inti diketahui maka rincian akan mudah diketahui.
- Buat sketsa dari apa yang kita ketahui : buat coret-coretan sederhana untuk mengokohkan ingatan.
- Satu langkah kecil pada suatu waktu : belajar bahasa 1 minggu 2 kali, satu setengah jam sekali pertemuan selama tiga tahun (1,5 x 2 x 54 x 3) , akan lebih baik dari pada belajar bahasa 3 jam tiap hari selama 6 bulan (3 x 6 x 27).
- Bertanya dan bertanya terus : kembangkan (what = apa, when = kapan, who = siapa, why = mengapa, where = dimana dan whom = bagaimana)
- Gunakan serangan VAK :
Auditorial : belajar melalui mendengar sesuatu (suka mendengar kaset, ceramah, diskusi, debat dll)
Kenestetik : belajar memalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung (suka menangani sesuatu, bergerak menyentuh, mengalami/merasakan sendiri)
Menurut penelitian; Anak-anak umur 5-12 tahun cenderung (Visual = 29%, Auditirial = 34% dan Kinestetik = 37%). Makin dewasa makin cenderung ke visual, ini tidak aneh jika 70% reseptor indrawi (sensori) tubuh kita bertempat di mata. Dalam praktek menurut penelitian Universitas Winconsin, ketika pengajaran dibantu dengan visual (pengajaran perbendaharaan kata) capaian para siswa meningkat 200%.
Strategi Pembelajar Visual : peta konsep (bagan-bagan, symbol-simbol, warna, cari kata-kata kunci)
Strategi Pembelajar Auditorial : rangkumlah dan ucapkan dengan bersuara, suara anda yang anda dengar membantu ingatan anda. Rekamlah pelajaran atau hasil pembacaan rangkuman anda lalu putarlah dengan tape/walkman, ketika anda berkendaraan.
Strategi Pembelajar Kinestetik : berjalan-jalan saat membaca atau mendengarkan, buat catatan-catatan pada kartu, tulislah apa yang and baca, seperti auditorial tadi. Belajarlah dengan berkelompok.
Strategi serangan VAk : mengkombinasikan ketiga-tiganya.
Oleh: Muhammad Alwi, SE., MM.
0 comments:
Posting Komentar